Sanggupkah Islandia Balaskan Dendam Jika Kroasia Tanpa Rakitic??

Sanggupkah Islandia Balaskan Dendam Jika Kroasia Tanpa Rakitic??

Islandia akan bertemu dengan Kroasia lagi pada hari Senin besok,12 Juni 2017. Pertemuan di laga ke-6 Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2018 itu harusnya menjadi ajang seru, mengingat Timnas Islandia akan melakukan balas dendam atas kekalahan sebelumnya.

Timnas Islandia kalah dengan Kroasia di Zagreb pada November 2016 lalu dengan skor 0-2. Dan kini, Islandia memerlukan tiga poin agar tidak di tikung oleh Ukraina dan Turki. Hingga kini, Islandia mempunyai 10 poin, sedangkan Turki dan Ukraina mengejar dengan nilai 8 poin.

Pembalasan Dendam Islandia Terhadap Kroasia

Cerita Sex

Sanggupkah Islandia Balaskan Dendam Jika Kroasia Tanpa Rakitic??

Kesempatan Islandia untuk balas dendam kepada Kroasia mungkin saja terjadi. Dugaan itu muncul karena kali ini Kroasia akan bermain tanpa salah seorang pemain andalan mereka, Ivan Rakitic.

Rakitic sedang mengalami cedera sehingga tidak bisa ikut bermain melawan Islandia pada kesempatan kali ini. Posisi Rakitic akan di gantikan oleh Mateo Kovacic.

Rakitic merupakan salah satu faktor yang membuat Islandia kalah di pertandingan yang lalu. Islandia kesulitan di posisi lapangan tengah yang merupakan peran Rakitic. Namun posisi Rakitic yang di gantikan oleh Kovacic kali ini tidak membuat Islandia bernafas lega. Hal ini lantaran Kovacic juga bukan pemain biasa.

Kovacic merupakan pemain Real Madrid yang telah berhasil meraih gelar Liga Champions. Kualitas Kovacic tentunya telah di ketahui semua orang dan hal itu tidak perlu di ragukan lagi.

Selain Kovacic, Luka Modric juga merupakan salah satu pemain yang patut di waspadai oleh Islandia. Laga final Liga Champions di Cardiff sepekan lalu membuktikan bahwa Modric adalah pemain yang luar biasa.

Pelatih Timnas Islandia, Heimir Hallgrímsson terus mencari akal bagaimana mengalahkan Kroasia yang rata-rata mempunyai pemain kelas dunia. Dirinya mengatakan akan mencoba untuk membuat formasi yang membuat Kroasia kewalahan.

Di dua laga terakhir, Hallgrímsson melihat bahwa kelemahan Kroasia berada ada di bagian pertahanan. Kroasia kesulitan menghadapi lawan yang menggunakan taktik bertahan rapat.